Skip to content

Tol Layang JORR Diproyeksikan Sumbang Pendapatan META Rp 2.2 Triliun

Kamis, 19 Mei 2022

Dilansir dari Kompas, JAKARTA – Jalan Tol Layang Jakarta Outer Ring Road (JORR) diprediksi dapat berkontribusi terhadap pendapatan PT Nusantara Infrastructure Tbk atau META sebesar Rp 2,2 triliun hingga Rp 2,3 triliun.Angka tersebut sekitar lima kali lipat dari pendapatan sektor jalan tol yang diperoleh META saat ini sebesar Rp 439,3 miliar.“Kami mash menghitung besaran tarifnya. Tol JORR Eksisting sekitar Rp 16.000. Jika kelak Tol Layang JORR operasional mungkin akan sekitar Rp 20.000, ini tarif integrasi,” jar Direktur META Danni Hasan menjawab Kompas.com, Rabu (18/5/2022).Hingga sat ini proyek jalan bebas hambatan berbayar yang menghubungkan Ulujami dan Cikunir tersebut mash dalam tahap evaluasai dokumen penawaran.Sedianya, penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Jalan Tol Layang JORR akan digelar pada Kuartal I-2022 atau paling lambat awal Kuartal II-2022.Adapun Pra-Kualifikasi Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol Layang JORR telah diteken pada 30 Juli 2021.PT Nusantara Infrastructure Tbk bersama PT Triputra Utama Selaras (TUS), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) dan PT Acset Indonusa Tbk (ACST) merupakan satu-satunya konsorsium yang lulus tahap pra-kualifikasi ini.Konsorsium dari ketiganya yang bernama Jakarta Metro Expressway ini juga tercatat sebagai pemrakarsa.Izin prinsip pengembangan tol layang ini telah diterbitkan oleh Kementerian PUP sejak 11 Desember 2018. Sementara izin prakarsanya dikeluarkan pada 21 Januari 2020.Dalam rancangan kerjanya, Tol JORR Elevated yang menghubungkan Ulujami Pondok Indah-TMII-Jati Asih (Cikunir) ini didesain sepanjang 22 kilometer dengan estimasi nilai investasi Rp 21,5 triliun.Danni menambahkan, jalan tol dengan struktur layang ini akan dibangun dengan waktu konstruksi sekitar 36 bulan hingga 48 bulan. “Kira-kira membutuhkan waktu empat tahun,” kata Danni.

150.000-200.000 kendaraan

Kendati mengundang pro dan kontra, namun jalan tol ini diyakini mampu mengurangi kemacetan di jalan arteri sepanjang Ulujami hingga Cikunir.Tol JORR Elevated, lanjut Danni, merupakan jalan tol strategis yang diusulkan menjadi bagian dari jaringan JORR dan terintegrasi dengan Tol Jakarta-Cikampek II (Selatan).Selain itu, pembangunan ini juga ditujukan untuk mengurai kemacetan dan beban lalu lintas tol dalam kota. Danni memperkirakan kapasitas Tol JORR Elevated sat beroperasi nanti sebanyak 150.000 hingga 200.000 kendaraan.“Jadi, flow kendaraan dari Ulujami hingga Cikunir akan lancar dan juga safety-nya lebih tinggi,” imbuh dia.Menurut Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parisekit, Tol JORR Elevated sejatinya bukan merupakan jaringan baru, melainkan perluasan kapasitas (capacity expansion) tol yang ada.Karena perluasan tidak bisa dilakukan dengan menambahkan lajur baru, maka solusinya adalah tol dengan struktur layang.Danang menjelaskan, saat ini Volume-Demand-to-Capacity (V/C) Ratio atau perbandingan antara volume lalu lintas dengan kapasitas jalan di Tol JORR eksisting barat-selatan sudah mencapai 0,7-0,8.“Dengan kehadiran Tol JORR Elevated in akan meningkatkan V/C Ratio menjadi 0,8-0,9 tapa capacity expansion,” tuntas Danang.Sumber: KOMPAS.com